Dalam berbagai seminar motivasi dan pencerahan yang saya ikuti, maka umumnya kita ditantang untuk bisa menjadi orang yang melakukan hal hal besar, memang ini sangatlah benar dan tidak ada salahnya bila kita dapat melakukannya, namun dalam berbagai kesempatan saya juga sering mendengar pepatah yang mengatakan , ribuan atau jutaan langkah ke depan selalu dimulai oleh setapak langkah kecil . Yang menjadi pertanyaan, manakah yang harus saya lakukan, hal hal kecil atau hal hal besar ?
Maka teringatlah saya akan kisah kisah berikut :
Di beberapa dekade yang lalu dikisahkan ada seorang tentara yang baru saja selesai bertugas perang dan mampir disebuah pelabuhan kecil, tempat berjualan para pedagang ( kaki lima ) , maka seorang tentara yang melihat seorang nenek berjualan barang barang kecil menjadi tertarik dan mencoba mencari , adakah barang barang yang dijualnya yang ingin dia beli , namun ketika ia kesana dan bertanya jawab, ternyata si nenek sedang bersedih. ” Saya baru saja tertipu nak, tadi ada orang yang membeli barang saya yang cukup bernilai, ternyata ia membayarnya dengan koin palsu dan inilah koin itu, karena saya sudah tua dan penglihatan saya berkurang maka saya tidak bisa melihat dengan jelas manakah koin asli, mana yang palsu .
Sang tentara merasa tersentuh hatinya, maka ia berkata kepada sang nenek penjual :” Biarlah nek, uang koin palsu itu kasih saya, dan saya akan menukarnya dengan uang koin yang asli !”. Sang nenekpun terharu dan berkata:” Terima kasih nak, semoga Yang Maha Kuasa senantiasa melindungimu” .
Selepas masa istirahatnya, maka sang tentarapun ditugaskan kembali untuk berperang. Dan dalam salah satu pertempuran, tiba tiba tentara musuh tepat berada didepannya dan melepaskan tembakan persis didadanya.
Tentara inipun jatuh terjembab, dan ia pikir pastilah ia tewas tertembus peluru, namun setelah ia meraba ke dadanya, ia menjadi heran tidak ada darah dan hanya menemukan bahwa sakunya berlubang dan ada logam yang melengkung . Ternyata , itulah uang koin palsu yang ia kantongi sebagai kenangan terhadap si nenek penjual barang barang kecil di pelabuhan . Ia selamat karena koin palsu.
Kisah yang bermakna besar , juga dialami oleh para tentara Jepang, ketika sedang berperang . Saat itu pasukan mereka terdesak dan tidak ada jalan lagi untuk bisa kembali, mereka sudah berada di pinggiran jurang dan dengan kondisi yang ada , dimana banyak anggota pasukannya yang telah tewas dan kini tersisa hanya suatu regu yang terbatas jumlahnya . Sang komandan sendiri sudah kebingungan memikirkan cara bagaimana agar pasukannya yang kecil ini bisa tampil habis habisan mempertahankan diri dan jikalau mungkin bisa memenangkan perang.
Ditengah suasana yang sedang kalang kabut itu, sang komandan memanggil semua prajuritnya dan berkata:”
Para prajuritku yang berani dan perkasa, saat saat ini adalah saat yang sangat menentukan dalam perang , maka tak ada jalan lain, bahwa kita harus memutuskan, apakah kita akan mengangkat bendera putih dan menyerah saja kepada musuh dengan resiko kita ditawan dan disiksa mereka, atau kita akan terus bertahan hingga akhirnya memenangkan perang!
Ditanganku ada sebuah koin , saya akan melemparkan koin ini ke atas dan kalau saja ketika ia jatuh kebawah dan yang tampak adalah gambar kaisar, maka ini berarti dewata menyertai kita dan pastilah kita akan menang”.
Para prajuritpun menunggu dengan harap harap cemas, gambar apakah yang akan keluar, apakah gambar kaisar atau sebaliknya gambar angka Ketika koin itu jatuh, ternyata mereka spontan bersorak , ya benar, ternyata gambar kaisar yang muncul. Maka tanpa menunggu sedetikpun, mereka segera bersiap dan sang komandan dengan tegas mengarahkan mereka untuk menyerbu sasaran .
Singkat cerita, mereka menang perang dengan gilang gemilang, maka dengan hati gembira, seorang kepala divisi menyalami sang komandan dan berkata:” Hormat pak komandan! Tindakan anda sungguh benar dan kita kali ini menang , karena memang dewata melindungi kita sesuai undian koin yang anda lakukan.”
Sang komandan hanya tersenyum dan berbisik : ” Lihatlah kemari, ini koin yang sama yang saya jadikan alat untuk mengundi, kau lihat kan, koin ini memang hanya mempunya gambar kaisar atau gambar yang sama di kedua sisinya, jadi bagaimanapun undiannya maka hasilnya akan tetap sama , yaitu gambar kaisar yang akan keluar”.
Tadinya saya ingin sekali memberi judul :”Koin koin palsu yang menyelamatkan.” pada tulisan diatas, tetapi karena ini saat menjelang tutupnya tahun lama dan terbitnya tahun yang baru, maka saya menjadikan tulisan ini dengan judul di atas .
Mungkin sekali dalam tahun ini, anda merasa bahwa apa yang anda lakukan semuanya belum ada yang besar . Semuanya masih serba kecil. Anda mungkin belum merasa sanggup untuk menghasilkan omzet besar dalam usaha, semuanya masih serba kecil kecilan, tetapi ingatlah, bahwa banyak hal besar dimulai dari hal kecil, kalau koin palsu saja bisa menjadi alat penyelamat yang besar, maka usaha anda yang kecilpun mungkin sekali tanpa disadari sudah menyelamatkan usahamu, karena kadangkala ketika ambisi kita berlebihan dan kita menjadi tamak karena berfokus ingin besar secara instan, kita akhirnya terjebak pada hutang yang besar . Bukankah krisis keuangan global dewasa ini juga disebabkan karena orang sudah menaruh standard pencapaian yang terlalu besar ? (yang biasa disebutkan sebagai ketamakan dan keserakahan yang amat sangat berlebihan)
Bisa jadi anda merasa perbuatan amal dan sosial anda belum besar, karena anda belum mampu melakukannya, maka sebaiknya anda juga tak usah menyesal, meski kecil bila anda tulus memberi kepada siapapun, maka pemberian itu bisa bermakna besar .
Saya ingat , ada cerita dimana seorang pemberi uang kepada pengemis, begitu kecewa karena si pengemis yang sudah diberikan uang cukup besar olehnya tidak menunjukan sikap terima kasih sekalipun, jangankan mengucapkan, bersikap pun tidak, maka dalam hati ia sudah menaruh standard, ia takkan sekalipun memberikan lagi kepada pengemis itu. Ya , manusiawi juga bila sang pemberi ini “kecewa”. Tetapi, ingatlah bila engkau tulus memberi, maka meskipun kau tak memperoleh balasan dari orang yang kau beri diatas kebaikanmu, maka balasan lain akan terjadi padamu, dan sangat mungkin anda memperolehnya dari sesuatu yang tidak engkau sangka atau pikirkan.
Saya telah membaca dan mendengar, bahwa ada sangat banyak kisah kebaikan kecil yang dilakukan yang “berdampak besar”, dan mungkin tidak akan cukup dituliskan hanya dalam satu lembar tulisan saja
Mari kita bayangkan kembali kisah diatas, bagaimana sebuah uang koin palsu dapat menjadi alat penyelamat dan pemotivasi yang besar dalam kisah di masa perang di atas.
Belum berbuat yang besar, bukan berarti anda gagal . Ingat pepatah yang berkata: “Success is a journey not a destination “.
Jadi pahamilah bahwa yang kecil kecil yang anda lakukan dengan tulus bisa bermakna besar !
Sumber : http://fitria95.wordpress.com
Read More..